Halaman

Senin, 23 April 2012

Makna Seorang Sahabat

Sahabat hadir di setiap saat waktumu..

Coba sekali lagi kau renungkan..

Makna sesungghunya kata 'SAHABAT'..

Dia yang ada saat kau sedih..

Dan dia yang ada saat kau senang..

Namun terkadangg kau melupakannya..

Melupakan sahabat yang selalu ada..

Melupakan sahabat yang selalu memberimu semangat..

Melupakan sahabat yang selalu mengusap air matamu..

Melupakan sahabat yang selalu menepuk pundak menyemangatimu..

Namun bagaimana rasanya?

Ketika ia sudah bosan..

Tersakiti oleh sikapmu..

Meninggalkanmu sendiri..

Jauh di kegelapan..

Sakit..

Pilu rasanya..

Sahabatku.. Maafkan aku ya :')

Guru.. Bagai Kusen Jendela Dunia ^^

G-U-R-U..

Ya, begitulah kita mengejanya..

Sosok yang katanya galak dan menyebalkan..

Namun..

Begitukah kenyataannya?

Begitukah faktanya?

Saya hanya bisa berkata: "I don't think so"

Karena bagi saya guru ialah yang menyadarkan kita..

Sosok yang penuh wibawa dan kebijaksanaan..

Sosok yang penuh senyum dan kasih sayang..

Tepukan tangannya di pundak ku membakar semangatku..

Buku memang jendela dunia..

Dan guru memang hanya pengajar..

Namun apa artinya buku tanpa seorang guru..

Kalau buku jendela dunia..

Maka guru kusennya..

Jendela tanpa kusen..

Akan rapuh..

Mudah dipecah..

Apa arti sebuah buku yang sulit dimengerti..

Tanpa kehadiran seorang guru..

Guru menjelaskan..

Guru menerangkan..

Arti sangat sulit dalam suatu buku..

Kepada semua anak didiknya..

Guru..

Upahmu besar di surga :)

Anak Yang Lugu Dan Bapaknya Yang Memanjakannya :D

Inspirasi artikel ini dari Kota Pelajar, Yogyakarta. Juga belum lama ini saya mendapat inspirasi untuk  menulis artikel ini. Yogyakarta identik dengan toko-toko besar baik grosir maupun eceran. Dari toko oleh-oleh, toko mainan anak-anak, bookstore dan stationary, dan lain-lain.

Saya sendiri nggak tau, gimana cara didik para orang tua di kota besar yang satu ini. Saya baru tau ketika melihat seorang anak yang membeli mainan di toko kidz station. Anak ini sudah memiilih 1 buah mainan yang ia suka dan menunjukkannya ke ayahnya. Anak itu hanya ingin membeli satu, namun ayahnya yang mendidik dengan memanjakannya malah membelikan 2 mainan. Sempat saya dengar sepatah pembicaraan mereka, 

"Ayah, adek beli yang ini saja" seru anak lugu itu.

"Sudah ayah belikan dua", ayahnya membalas.

"Gak mau, adek mau ini saja", seraya menunjuk mainan yang ia inginkan.

"Ahh, sudahlah dua-duanya saja, yang ini gratis kok", ayah itu memanjakan sekaligus membohongi anaknya sendiri.

Dari sini saya tau bahwa kebanyakan orang tua di kota besar memanjakan anaknya. Namun tidak semua dari orang tua tersebut. Orang tua yang mendidik anaknya dengan benar pun tidak sedikit.

Tangisan Seusai Perang

Bunga..

Segar merona warnanya

Sekejap layu

Pikiran buruk melintas di benakku

Kutunggu di serambi rumah..

Wajah dan sosok kakakku

Malam tiba

Hati mulai bimbang

Ku pergi ke medan perang

Dengan terburu-buru

Tersungkur lesu diriku..

Melihat kakak sudah kaku tak bernyawa

Tertusuk dalam pedang di tubuhnya

Bercucur darah dari dada kirinya

Biru wajahnya tak seperti biasa

Menetiklah air mataku

Kupeluk erat dirinya

Di antara ratusan serdadu perang

Kakakku..

Pahlawan sejati

 

 

TIPS MEMAHAMI PELAJARAN DENGAN MUDAH

Pelajaran di sekolah terkadang masih di “kotak-kotak” oleh kebanyakan siswa. Maksudnya bukan dimasukkan kotak, tapi masih dipikih-pilih. Ada yang bilang gak suka matematika, suka Fisika, inilah itulah. Nah, ini salah satu faktor yang membuat teman-teman kurang memahami materi yang diajarkan guru. Atau bisa juga karena kurang menyukai guru yang mengajar. Buat menyingkirkan semua itu, yuk ikuti tips-tips ala adrian.

*      Jangan pilah-pilah pelajaran yang kamu sukai atau tidak kamu sukai. Anggap semuanya menyenangkan.

*      Bersikap ramah kepada guru, sehingga guru juga mengajar dengan menyenangkan, dengan begitu memahami pelajaran jadi mudah

*      Untuk pelajaran dengan rumus, dicatat apa yang penting.

*      Untuk pelajaran hapalan yang materinya banyak, rangkumlah. Ini akan membantu agar mudah menghapal.

*      Jangan lupa berdoa dan berusaha.

Nah, tadi itu beberapa tips dari aku, semoga bisa membantu, HAPPY READING! 

Orang Jujur, Sok Suci?


            Kalimat ini sering saya dengar sendiri. Budaya kejujuran yang diterapkan oleh orang tua nampaknya mulai luntur. Keinginan untuk menyelesaikan tugas secara instan sudah menginfeksi siswa-siswi jaman sekarang. Saya kerap melihat hal ini dengan mata kepala sendiri. Tapi orang yang dimintai jawaban pun rela memberikan. Hal ini membuat saya prihatan.

            Saya pernah mendapat tugas rumah bahasa Inggris. Saya sudah mengerjakan di rumah. Di sekolah, saat saya pergi ke toilet. Buku saya diambil dan jawabannya ditulis dan dicontek seisi kelas. Saya hanya bisa diam tercengang. Saya pikir budaya kejujuran itu masih dipegang teguh. Saya hanya diam, mengambil buku saya kembali dan duduk.

            Saya juga pernah mendengar perbincangan. Inti pembicaraan mereka adalah di jaman sekarang kok tidak menyontek, mereka juga bilang kalau orang seperti itu sok suci. Sekilas mendengar tidak enak rasanya. Saya yang berusaha jujur setelah mendengar itu seperti merasa kecewa.

            Teman yang saya pikir bisa berjuang mandiri, jujur, ternyata seperti itu. Sampai di rumah, saya hanya berdoa saja. Semoga mereka sadar. Saya enggan mencampuri mereka. Toh ya hasilnya mereka sendiri yang tanggung. 

Persami SMPN 1 Wonosobo (Oleh : Adrian Djatikusumo)


                Yaps, persami, kepanjangannya Perkemahan Sabtu-Minggu. Persami yang diikuti kelas 7 ini diadakan tanggal 14-15 Januari 2012 di SMPN 1 Wonosobo. Setelah lengkap sebanyak 201 siswa datang, mereka menuju ruang huni yang telah ditentukan oleh kakak pembina. Membereskan dan merapikan barang-barang juga menjadi penilaian.

                Upacara pembukaan diadakan seusai anak-anak membereskan ruang huni. Gerimis tak menyurutkan semangat muda-mudi pramuka spensa. Dalam upacara tersebut, ketelitian para siswa pun di cek oleh para dewan penggalang, misalnya disuruh mencatata seluruh barang bawaan mereka dan dewan penggalang memeriksa kelengkapan sesuai yang mereka catat. Lepas upacara pembukaan, mereka diperbolehkan istirahat di ruang huni masing-masing.

                Kurang lebih pukul 19.00 WIB, mereka diperbolehkan makan bekal yang telah dibawa dari rumah masing-masing. Para DP atau dewan penggalang mengawasi cara makan anak-anak. Kita harus tegak, tidak boleh sandaran, ataupun menjatuhkan butiran nasi. Setelah acara makan kami harus memperlihatkan kerja sama dalam regu. Misal dalam mencuci piring dan membereskan alat makan mereka.

                Tepat pukul 20.00, kami semua memulai acara kegiatan malam yang identik dengan memecahkan soal berupa sandi maupun uji nyali. Mata kami mulai lelah setelah terus mengerjakan sandi yang rumit hanya dengan bantuan sebatang lilin. Ditambah dinginnya udara Wonosobo malam hari. Kami berusaha melakukan yang terbaik untuk regu. Pos demi pos kami lalui bersama-sama. Dema, Gamal, dan Irvan merupakan anggota regu yang maaju mengikuti uji nyali di pos 11, 12, dan 13.

                Kira-kira pukul 23.30 WIB, acara kegiatan malam selesai, seharusnya dilanjutkan upacara api unggun. Namun tidak jadi diadakan karena ada teman yang kerasukan. Akhirnya kakak pembina menyuruh kami untuk tidur saja. Kami terlelap dalam kegelapan malam. Ehh, tapi saat malam, ada yang membuka ruangan reguku tapi tidak ditutup kembali. Akhirnya, aku memutuskan untuk melihat siapa yang membukanya. Tetapi tidak ada satupun orang di luar. Haduh, untuk menghilangkan rasa takut aku tidur kembali saja.

                Paginya kami semua bangun kira-kira pukul 04.00 pagi. Kami langsung menggosok gigi dan membasuh wajah. Seusai membersihkan diri, kami menunggu pemandangan sunrise atau matahari terbit di depan ruang huni. Ada juga yang bermain sepak bola. Akhirnya pada pukul 06.00 kami kembali berbaris di halaman menggunakan pakaian olahraga. Kami pun berolahraga ria di alun-alun. Setiap putaran kami berlari kami mendapat nilai.

                Nyumm, tiba juga saatnya sarapan. Berharap menu sarapan yang sederhana tapi lezat. Yah, megana yang merupakan makanan favoritku. Sayang pedes banget. Aku, Gamal, dan Dema teman sereguku kepedasan setelah memakan beberapa sendok.

                Sekarang adalah kegiatan melewati pos-pos game yang di jaga oleh para DP. Kotor melekat di sekujur tubuh kami. Sinar matahari menyengat tubuh kami. Peluh mengalir di dahi kami. Namun kami semua semangat. Jelas! Siswa spensa tak pernah patah semangat. Persami yang pertama kali aku rasakan sangat mengasyikan.